Langsung ke konten utama

CARA MEMBUAT RAMUAN HERBAL PENINGKAT IMUNITAS MENCEGAH DARI COVID19



RAMUAN HERBAL "JAKUSIS"
(Jahe, Kulit Jeruk, Sirih dan Serai)
Tanaman herbal diyakini ampuh mencegah virus Corona atau Covid-19 yang saat ini sedang menjadi pandemi dunia, termasuk Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebetulnya menegaskan, hingga saat ini belum ada penelitian dan bukti klinis yang menyatakan bahwa tanaman herbal atau obat tradisional dapat mengatasi penyakit Covid-19.  Meski demikian, tanaman herbal disebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Untuk diketahui, meningkatkan daya tahan tubuh atau sistem imunitas berkaitan dengan upaya pencegahan terinfeksi. Selain itu, jika daya tahan tubuh baik, pasien yang terinfeksi virus juga dapat melawan virus jahat di tubuhnya dan memulihkan kondisi kesehatannya.

Selain itu, untuk menjaga khasiatnya, herbal harus diolah dengan baik dan benar. Pengolahan yang tidak tepat justru dapat menurunkan dan menghilangkan zat-zat aktif yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Berikut adalah cara pembuatan ramuan herbal untuk meningkatkan Stamina Tubuh agar kebal dari Virus termasuk COVID-19
Bahan: - Daun Sirih - Jahe - Daun Serai - Kulit Jeruk - Gula - Air Minum Steril Cara Membuat: - Cuci Bersih semua Bahan - Potong/Geprek/Parut/Iris sesuai selera Jahe - Potong sedang Daun Serai - Panaskan Air setelah setengah Mendidih masukkan Daun Sirih - Setelah Air Mendidih sempurna masukkan semua Sisa Bahan tadi ( Jahe, Daun Serai, Kulit Jeruk) - Setelah sekitar 15 menit digodok dengan Api 90°C matikan Kompor - Campurkan Gula secukupnya, jangan terlalu banyak (agar rasa herbalnya lebih terasa) - Dinginkan Wedang / Ramuan tadi hingga hangat kuku - Masukkan Ramuan tadi ke dalam Botol kemasan dan sajikan dalam keadaan hangat SELAMAT MENCOBA DAN SEMOGA BERMANFAAT KARYA SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO JAWA TIMUR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

'Kitab' Sutasoma, Asal Muasal 'Bhinneka Tunggal Ika'

Kakawin Sutasoma - Indonesia Space Research Mungkin masih banyak di antara kita yang belum mengenal betul asal muasal Bhinneka Tunggal Ika, sebuah slogan yang fenomenal dan selalu menjadi rujukan serta pengingat kita untuk tetap bersatu dalam keberagaman bangsa ini. Dalam artikel kali ini, saya telah mengutip dari berbagai referensi yang mengupas tentang Asal Muasal Bhinneka Tunggal Ika. Enjoy Reading Everyone...! Indonesia punya semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika' yang memiliki arti 'berbeda-beda tetapi tetap satu'. Semboyan itu menjadi moto bangsa Indonesia yang melambangkan persatuan di tengah keberagaman Indonesia. Sebenarnya frasa 'Bhinneka Tunggal Ika' telah tercipta jauh sebelum Indonesia merdeka. Bahkan penciptanya pun bukan seorang pejuang kemerdekaan. 'Bhinneka Tunggal Ika' adalah sebuah frasa yang terdapat dalam Kakawin Sutasoma. Kakawin sendiri berarti syair dengan bahasa Jawa kuno. Kakawin Sutasoma merupakan karangan Mpu T...

CANDI JABUNG: PENINGGALAN RAJA HAYAM WURUK, RAJA MAJAPAHIT

RAJA Hayam Wuruk yang bergelar Sri Raja sanagara naik takhta kerajaan Majapahit di usia belia, yakni 16 tahun. Informasi yang di himpun dari berbagai sumber menyebutkan, Empu Prapanca dalam kitabnya Negarakertagama mengatakan wilayah Majapahit sangat luas. Pada masa Hayam Wuruk, kebudayaan dan kesusastraan berkembang pesat. Sejumlah candi sebagai tempat pemujaan atau peribadatan  di bangun. Misalnya, Candi Penataran, Candi  Tikus, Candi Sawentar, dan Candi Bujang Ratu. Termasuk Candi Jabung yang berada di wilayah Kabupaten Probolinggo. Dikisahkan, beberapa bulan setelah dinobatkan menjadi raja, Hayam Wuruk berniat mengunjungi wilayah kekuasaannya di timur pulau Jawa. Niatan ini muncul setelah Hayam Wuruk mengadakan semedi. Di dalam semedinya itu ia melihat suatu daerah yang potensial untuk  di kembangkan. Daerah tersebut berada di timur ibu kota Majapahit. Diutarakanlah rencana ini kepada Patih Gajah  Mada. Patih yang terkenal dengan sumpah Palapanya itu...

MASYARAKAT 5.0 (SOCIETY 5.0)

Apa itu Masyarakat 5.0? Definisi: "Masyarakat yang berpusat pada manusia untuk menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan sistem yang sangat mengintegrasikan ruang dunia maya dan ruang fisik." Masyarakat 5.0 diusulkan dalam Rencana Dasar Sains dan Teknologi ke-5 sebagai masyarakat masa depan yang harus dicita-citakan oleh Jepang. Ini mengikuti masyarakat berburu (Masyarakat 1.0), masyarakat pertanian (Masyarakat 2.0), masyarakat industri (Masyarakat 3.0), dan masyarakat informasi (Masyarakat 4.0). Mencapai Masyarakat 5.0 Dalam masyarakat informasi (Masyarakat 4.0), berbagi pengetahuan dan informasi lintas bagian tidak cukup, dan kerja sama itu sulit. Karena ada batasan untuk apa yang dapat dilakukan orang, tugas menemukan informasi yang diperlukan dari meluapnya informasi dan menganalisanya adalah suatu beban, dan tenaga kerja serta ruang lingkup tindakan dibatasi karena usia dan berbagai tingkat kemampuan. Juga, karena...