Langsung ke konten utama

SANTRI MEMAKNAI HARI KEBANGKITAN NASIONAL

Hari Kebangkitan Nasional adalah hari dimana Rasa Semangat Persatuan dan Kesatuan dikumandangkan di tengah keberagaman untuk terus Bangkit memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

Hari Kebangkitan Nasional ditandai dengan Berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 yang merupakan perkumpulan cendekiawan muda Indonesia dengan semangat heroiknya.

Secara historis Inisiatif ini dimotori oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo yang merasa gelisah dengan kondisi bangsa pada masanya. Sehingga terpanggil untuk menularkan semangat cita-cita luhur nan mulia kepada seluruh mahasiswa kedokteran yang menjadi cikal bakal kemunculan Budi Utomo dan mendapat sambutan baik oleh Gunawan Mangunkusumo, Sutomo, Cipto Mangunkusumo, dan teman-teman yang lain.

 

Kebangkitan nasional tak hanya digerakkan kaum laki-laki, tapi juga tak luput kontribusi perempuan negeri ibu pertiwi. Mereka ikut andil menyuarakan bahkan turun ke medan perang demi kemerdekaan dan kebebasan dari penjajahan. Mulai dari R.A. Kartini, Raden Dewi Sartika, Cut Nyak Dien, Nyi Ageng Serang dan lainnya yang berjuang mengorbankan nyawa demi sebuah cita-cita mulia. MERDEKA!


Tidak sedikit dari kita menolak memberikan sesuatu yang nyata dan berguna untuk bangsa hanya karena kita merasa terlalu muda? atau Tidak cukup dewasa? bahkan banyak yang berpikir itu BUKAN urusan kita melainkan pemerintah saja. A
patis! Ada apa dengan kita pemuda? Sampai kapan kita harus menunggu untuk berbuat sesuatu?

 

Kita semua perlu ingat dan merefleksikan nilai luhur perjuangan pahlawan kita, BAHWA

·      Perubahan Besar Dimulai dengan KEMAUAN BESAR untuk melakukan tindakan nyata yang bukan sekedar Retorika Logika dan bualan belaka.

·      Cita-Cita Luhur nan mulia harus ditularkan bukan disimpan dan dibiarkan membusuk dalam kekosongan tak bernyawa.

·      Dorongan untuk Bangkit harus terbentuk oleh Rasa Cinta bukan kekecewaan nyata yang berujung saling mencela. Karena INDONESIA rumah kita bersama.

·      INDONESIA dibangun di atas perbedaan Suku, Agama, Ras dan Antargolongan yang karenanya kita kaya dan berbeda namun tetap satu jua. Bhinneka Tunggal Ika.

·      Pemuda dari golongan cendekia harus memberikan Dampak yang Besar untuk kemajuan dengan segenap jiwa dan raga, bukan malah sebaliknya menjadi pemicu tindakan PREMANISME, ANARKISME berkedok NASIONALISME untuk bangsa katanya.

Hai bangsa INDONESIA, saatnya kita bangkit melawan penjajahan nyata yang sudah berubah rupa. Mulai dari media massa, media sosial sampai dengan konspirasi dan propaganda.

Saatnya kita bangkit memaksa diri dari REBAHAN menuju PERUBAHAN

Karena semua tidak semudah dengan sekedar kata namun AKSI NYATA.

INDONESIA! Selamat Hari Kebangkitan Nasional

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

'Kitab' Sutasoma, Asal Muasal 'Bhinneka Tunggal Ika'

Kakawin Sutasoma - Indonesia Space Research Mungkin masih banyak di antara kita yang belum mengenal betul asal muasal Bhinneka Tunggal Ika, sebuah slogan yang fenomenal dan selalu menjadi rujukan serta pengingat kita untuk tetap bersatu dalam keberagaman bangsa ini. Dalam artikel kali ini, saya telah mengutip dari berbagai referensi yang mengupas tentang Asal Muasal Bhinneka Tunggal Ika. Enjoy Reading Everyone...! Indonesia punya semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika' yang memiliki arti 'berbeda-beda tetapi tetap satu'. Semboyan itu menjadi moto bangsa Indonesia yang melambangkan persatuan di tengah keberagaman Indonesia. Sebenarnya frasa 'Bhinneka Tunggal Ika' telah tercipta jauh sebelum Indonesia merdeka. Bahkan penciptanya pun bukan seorang pejuang kemerdekaan. 'Bhinneka Tunggal Ika' adalah sebuah frasa yang terdapat dalam Kakawin Sutasoma. Kakawin sendiri berarti syair dengan bahasa Jawa kuno. Kakawin Sutasoma merupakan karangan Mpu T...

CANDI JABUNG: PENINGGALAN RAJA HAYAM WURUK, RAJA MAJAPAHIT

RAJA Hayam Wuruk yang bergelar Sri Raja sanagara naik takhta kerajaan Majapahit di usia belia, yakni 16 tahun. Informasi yang di himpun dari berbagai sumber menyebutkan, Empu Prapanca dalam kitabnya Negarakertagama mengatakan wilayah Majapahit sangat luas. Pada masa Hayam Wuruk, kebudayaan dan kesusastraan berkembang pesat. Sejumlah candi sebagai tempat pemujaan atau peribadatan  di bangun. Misalnya, Candi Penataran, Candi  Tikus, Candi Sawentar, dan Candi Bujang Ratu. Termasuk Candi Jabung yang berada di wilayah Kabupaten Probolinggo. Dikisahkan, beberapa bulan setelah dinobatkan menjadi raja, Hayam Wuruk berniat mengunjungi wilayah kekuasaannya di timur pulau Jawa. Niatan ini muncul setelah Hayam Wuruk mengadakan semedi. Di dalam semedinya itu ia melihat suatu daerah yang potensial untuk  di kembangkan. Daerah tersebut berada di timur ibu kota Majapahit. Diutarakanlah rencana ini kepada Patih Gajah  Mada. Patih yang terkenal dengan sumpah Palapanya itu...

MASYARAKAT 5.0 (SOCIETY 5.0)

Apa itu Masyarakat 5.0? Definisi: "Masyarakat yang berpusat pada manusia untuk menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan sistem yang sangat mengintegrasikan ruang dunia maya dan ruang fisik." Masyarakat 5.0 diusulkan dalam Rencana Dasar Sains dan Teknologi ke-5 sebagai masyarakat masa depan yang harus dicita-citakan oleh Jepang. Ini mengikuti masyarakat berburu (Masyarakat 1.0), masyarakat pertanian (Masyarakat 2.0), masyarakat industri (Masyarakat 3.0), dan masyarakat informasi (Masyarakat 4.0). Mencapai Masyarakat 5.0 Dalam masyarakat informasi (Masyarakat 4.0), berbagi pengetahuan dan informasi lintas bagian tidak cukup, dan kerja sama itu sulit. Karena ada batasan untuk apa yang dapat dilakukan orang, tugas menemukan informasi yang diperlukan dari meluapnya informasi dan menganalisanya adalah suatu beban, dan tenaga kerja serta ruang lingkup tindakan dibatasi karena usia dan berbagai tingkat kemampuan. Juga, karena...