Langsung ke konten utama

KEUTAMAAN DAN ALAMAN DI BULAN RAJAB


Sahabat budiman sekalian, banyak amalan yang bisa  dilakukan untuk mendapatkan kebaikan sepanjang bulan Rajab. Kita akan merugi apabila tidak memanfaatkan kesempatan ini dengan mengamalkannya, karena Rajab merupakan bulan mulia, bulannya Allah SWT.

Bulan Rajab menjadi salah satu bulan suci selain bulan Ramadhan.
Di bulan Rajab menjadi bulan dimana Rasulullah SAW mendapatkan perintah untuk menunaikan ibadah salat 5 waktu pada peristiwa Isra’Mi’raj. Oleh karena itulah, pada bulan Rajab, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunah, salah satunya adalah Puasa Rajab.

Puasa tanggal 1 Rajab sama dengan menghapus dosa 3 tahun.
Puasa tanggal 2 sama dengan menghapus dosa 2 tahun.
Puasa tanggal 3 sama dengan menghapus dosa 1 tahun.
Puasa tanggal 4 menghapus dosa selama 1 bulan. Yang dimaksud dosa disini adalah dosa-dosa kecil saja. Akan tetapi, ulama menganjurkan untuk menunaikan puasa Rajab di 10 hari pertama.

Adapun pahala dari banyaknya hari puasa juga berbeda.

Dalam sebuah hadits disebutkan pahala 1 hari puasa bagaikan 1 bulan puasa, 2 hari di awal bulan Rajab seakan ibadah selama 2 tahun, bagi yang mengerjakan puasa 3 hari berturut-turut maka pahalanya seperti ibadah 70 tahun, jika 7 hari ditutupkan pintu neraka, 8 hari puasa akan dibukakan pintu surga, dan 10 hari akan dikabulkan seluruh keinginannya.

Adapun niat puasa bulan rajab sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta'alaa.
“Niat saya puasa esok hari pada bulan rajab Sunnah karena Allah SWT”




Ketika memasuki bulan Rajab, sangat dianjurkan membaca doa khusus yang biasa diucapkan oleh umat Islam. Yaitu, Allaahumma baariklanaa fii Rajaba wa Sya’baana Wa Ballighnaa Ramadhana. Yang artinya: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban ini, dan sampaikanlah umur kami bertemu Ramadhan.”

Salah satu keutamaan bulan Rajab adalah pahala yang akan diberikan untuk orang yang melakukan puasa di bulan ini.

Pertama, memperbanyak membaca istighfar. Janganlah banyak bicara bukan karena dzikir kepada Allah, karena bisa menyebabkan hatinya keras. Bila hidupnya susah, amalan istighfar bisa mengangkat kesusahan kita. 

Bulan Rajab sebagai bulan istighfar karena Allah akan mengampuni seberapa pun banyak dosa kita. Indonesia banyak tertimpa musibah dan cobaan sehingga kita perlu memperbanyak sabar dan menegakkan shalat karena sabar dan shalat sebagai penolongmu.

Kedua, dalam suatu riwayat disebutkan, “Bagi yang tidak mampu berpuasa agar memperoleh pahala puasa di bulan Rajab, maka hendaknya setiap hari ia membaca tasbih berikut 100 kali:

Subhanal Ilâhil Jalîl, Subhâna Man Lâ Yanbaghit Tasbîhu Illâ Lahu, Subhânal A’azzil Akram, Subhâna Man Labisal ‘Izzi Wa Huwa Lahu Ahlun.

“Mahasuci Tuhan Yang Maha Agung, Mahasuci yang tak layak bertasbih kecuali kepada-Nya, Mahasuci Yang Maha Agung dan Maha Mulia, Mahasuci Yang Menyandang keagungan dan hanya Dia yang layak memilikinya.”

Ketiga, di bulan Rajab telah diturunkan perintah sholat, maka jangan tinggalkan shalat. Ibadah sholat, adalah ibadah istimewa. Semua ibadah bagus, dari sekian banyak ibadah yang paling istimewa adalah sholat

Keempat, di bulan Rajab jauhi maksiat. Bagi siapapun yang sering melakukan maksiat dan perbuatan tidak terpuji lainnya, sebaiknya menjauhi diri dari hal-hal negatif tersebut baik dari mata, mulut, kaki dan tangan serta anggota tubuh lainnya.

Kelima, di bulan Rajab harus memperbanyak Shodakoh, agar berkah. Karena dengan shodakoh kita akan dijauhkan dari malapetaka, dipanjangkan umur dan kebaikan dalam hidup.

Keenam, Rasululah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca di bulan Rajab Istighfar berikut sebanyak 100 kali dan mengakhirnya dengan bersedekah, Allah akan mengakhirinya dengan rahmat dan maghfirah. Barangsiapa yang membacanya 400 kali, Allah memcatat baginya pahala 100 syuhada’:

Astaghfirullâha Lâilaha Illa Huwa Wahdahu Lâ Syarîkalah, Wa Atûbu Ilaihi.
“Aku memohon ampun kepada Allah, tiada Tuhan kecuali Dia Yang Maha Esa, Yang tiada sekutu bagi-Nya, aku bertaubat kepada-Nya.”

Ketujuh, Membaca Lailâha illallâh (1000 kali). Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca di bulan Rajab Lâilâha illallâh sebanyak seribu kali , Allah mencatat baginya seratus ribu kebaikan dan membangunkan baginya seratus kota di surga.”




Sumber: kompilasi dari berbagai sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

'Kitab' Sutasoma, Asal Muasal 'Bhinneka Tunggal Ika'

Kakawin Sutasoma - Indonesia Space Research Mungkin masih banyak di antara kita yang belum mengenal betul asal muasal Bhinneka Tunggal Ika, sebuah slogan yang fenomenal dan selalu menjadi rujukan serta pengingat kita untuk tetap bersatu dalam keberagaman bangsa ini. Dalam artikel kali ini, saya telah mengutip dari berbagai referensi yang mengupas tentang Asal Muasal Bhinneka Tunggal Ika. Enjoy Reading Everyone...! Indonesia punya semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika' yang memiliki arti 'berbeda-beda tetapi tetap satu'. Semboyan itu menjadi moto bangsa Indonesia yang melambangkan persatuan di tengah keberagaman Indonesia. Sebenarnya frasa 'Bhinneka Tunggal Ika' telah tercipta jauh sebelum Indonesia merdeka. Bahkan penciptanya pun bukan seorang pejuang kemerdekaan. 'Bhinneka Tunggal Ika' adalah sebuah frasa yang terdapat dalam Kakawin Sutasoma. Kakawin sendiri berarti syair dengan bahasa Jawa kuno. Kakawin Sutasoma merupakan karangan Mpu T...

CANDI JABUNG: PENINGGALAN RAJA HAYAM WURUK, RAJA MAJAPAHIT

RAJA Hayam Wuruk yang bergelar Sri Raja sanagara naik takhta kerajaan Majapahit di usia belia, yakni 16 tahun. Informasi yang di himpun dari berbagai sumber menyebutkan, Empu Prapanca dalam kitabnya Negarakertagama mengatakan wilayah Majapahit sangat luas. Pada masa Hayam Wuruk, kebudayaan dan kesusastraan berkembang pesat. Sejumlah candi sebagai tempat pemujaan atau peribadatan  di bangun. Misalnya, Candi Penataran, Candi  Tikus, Candi Sawentar, dan Candi Bujang Ratu. Termasuk Candi Jabung yang berada di wilayah Kabupaten Probolinggo. Dikisahkan, beberapa bulan setelah dinobatkan menjadi raja, Hayam Wuruk berniat mengunjungi wilayah kekuasaannya di timur pulau Jawa. Niatan ini muncul setelah Hayam Wuruk mengadakan semedi. Di dalam semedinya itu ia melihat suatu daerah yang potensial untuk  di kembangkan. Daerah tersebut berada di timur ibu kota Majapahit. Diutarakanlah rencana ini kepada Patih Gajah  Mada. Patih yang terkenal dengan sumpah Palapanya itu...

MASYARAKAT 5.0 (SOCIETY 5.0)

Apa itu Masyarakat 5.0? Definisi: "Masyarakat yang berpusat pada manusia untuk menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan sistem yang sangat mengintegrasikan ruang dunia maya dan ruang fisik." Masyarakat 5.0 diusulkan dalam Rencana Dasar Sains dan Teknologi ke-5 sebagai masyarakat masa depan yang harus dicita-citakan oleh Jepang. Ini mengikuti masyarakat berburu (Masyarakat 1.0), masyarakat pertanian (Masyarakat 2.0), masyarakat industri (Masyarakat 3.0), dan masyarakat informasi (Masyarakat 4.0). Mencapai Masyarakat 5.0 Dalam masyarakat informasi (Masyarakat 4.0), berbagi pengetahuan dan informasi lintas bagian tidak cukup, dan kerja sama itu sulit. Karena ada batasan untuk apa yang dapat dilakukan orang, tugas menemukan informasi yang diperlukan dari meluapnya informasi dan menganalisanya adalah suatu beban, dan tenaga kerja serta ruang lingkup tindakan dibatasi karena usia dan berbagai tingkat kemampuan. Juga, karena...