Langsung ke konten utama

SYURGA DUNIAKU

Hujan lebat mengguyur perjalananku
Saat ku putuskan menerjang malam ditemani sang hitam
Surabaya, Pasuruan dan Probolinggo saksi gemercik air membasahi
Kantuk, Lelah dan Penat mulai menguasai
Namun air hujan tak membiarkan itu terjadi

Bentar yang padat kendaraan mengantri
Seorang Bapak terjatuh dari sepeda motor
Beberapa jirigen BBM nampak berhambur di jalanan licin dan berlumpur
Ya, karena pengendara kecil seperti kami tak lepas dari diskriminasi badan besar roda empat yang egois
Banyak lewat dan hanya melihat
Akupun tak kuat hanya menatap
Kuputuskan menghentikan sang hitam dan berbuat.

Roda sang hitam terus menyusuri tepi yang tak kenal sepi
Sampai terhenyak pandangan menatap
Tersaji Roda dua yang tersayat selepas dimangsa pelari cepat beroda empat
Mataku memburu siapa pengendali yang terlibat
Mataku tertegun menatap sesosok jasad tergeletak
Kembang kempis nafas terlepas
Hanya harap semoga masih ada esok yang didapat
Paiton berdarah

Di belahan bumi negeri
Anak Krakatau bererupsi
Mengukir longsor di bawah air
Lautpun bergejolak disambut sang Ombak
Seakan siap bergelut merenggut
Pesisir Banten dan Lampung hanyut dari surut
Tsunami kembali mengguncang ibu pertiwi
Airmata pecah ke setiap tepi
Jeritan dan kehilangan kembali tercabik
Perih dan pedih...


Baru kemarin Ucapan selamat hari ibu disampaikan
Bahagia dengan tawa dilepaskan
Kisah kasih sayang terurai menguap
Menjadi curahan hujan cinta antara Ibunda dan sang anak
Rona bahagia terpancar dalam dekapan keluarga 

Namun
Ketika malam tiba
Tsunami tak diundang datang menerjang kebahagiaan
Tawa dan senyum itu seketika hilang
Menjelma ketakutan dan kecemasan mencekam

Selayak manusia beriman dan bangsa yang beradab
Doa dan uluran tangan yang diharap
Bukan penghakiman, cibiran atau tuduhan atas apa yang terjadi
Karena hanya akan menyakiti tidak mengobati apalagi memperbaiki

Jangan kita tambahkan garam di atas luka yang menganga
Karena itu hanya akan menambah sakit dan perih yang dirasa.
Bagaimana jika hal serupa menimpa pada IBU kita, AYAH Kita, ANAK kita, KELUARGA kita dan orang yang kita cintai?

Tidak pernah tau kapan maut datang
Dalam keadaan bagaimana kita akan pulang
Hanya amal ibadah, kebaikan dan ketaatan dalam kenyakinan membawa pahala pada-Nya
Bukan dengan pamer paling takwa
Ataupun rupa fisik belaka
Melainkan perilaku nyata
Menjaga bibir dalam berbicara
Jari dalam bersosial media
Dan Tindakan kepada sesama
Berimankah kita?

MEREKA SAUDARA KITA DAN INI INDONESIA, RUMAH KITA BERSAMA
JANGAN KITA HANCURKAN DENGAN PENGHAKIMAN BUTA DAN PERPECAHAN SESAMA


IBU TERCINTA 
AYAH TERSAYANG
KELUARGA BAHAGIA
NAFAS DALAM NYAWA
DAN BANGSA YANG MENGHARGAI SERTA SALING MENGHORMATI SESAMA
ADALAH SYURGA DUNIAKU DAN DUNIA KITA

#HappyMotherDay
#SelamatHariIbu
#PrayForBanten
#PrayForLampung
#PrayForIndonesia
#IndonesiaBangkit
#IndonesiaKuat
#saveNKRI
#NKRIHARGAMATI
#MujibAdventures
#mujiburrohman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

'Kitab' Sutasoma, Asal Muasal 'Bhinneka Tunggal Ika'

Kakawin Sutasoma - Indonesia Space Research Mungkin masih banyak di antara kita yang belum mengenal betul asal muasal Bhinneka Tunggal Ika, sebuah slogan yang fenomenal dan selalu menjadi rujukan serta pengingat kita untuk tetap bersatu dalam keberagaman bangsa ini. Dalam artikel kali ini, saya telah mengutip dari berbagai referensi yang mengupas tentang Asal Muasal Bhinneka Tunggal Ika. Enjoy Reading Everyone...! Indonesia punya semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika' yang memiliki arti 'berbeda-beda tetapi tetap satu'. Semboyan itu menjadi moto bangsa Indonesia yang melambangkan persatuan di tengah keberagaman Indonesia. Sebenarnya frasa 'Bhinneka Tunggal Ika' telah tercipta jauh sebelum Indonesia merdeka. Bahkan penciptanya pun bukan seorang pejuang kemerdekaan. 'Bhinneka Tunggal Ika' adalah sebuah frasa yang terdapat dalam Kakawin Sutasoma. Kakawin sendiri berarti syair dengan bahasa Jawa kuno. Kakawin Sutasoma merupakan karangan Mpu T...

CANDI JABUNG: PENINGGALAN RAJA HAYAM WURUK, RAJA MAJAPAHIT

RAJA Hayam Wuruk yang bergelar Sri Raja sanagara naik takhta kerajaan Majapahit di usia belia, yakni 16 tahun. Informasi yang di himpun dari berbagai sumber menyebutkan, Empu Prapanca dalam kitabnya Negarakertagama mengatakan wilayah Majapahit sangat luas. Pada masa Hayam Wuruk, kebudayaan dan kesusastraan berkembang pesat. Sejumlah candi sebagai tempat pemujaan atau peribadatan  di bangun. Misalnya, Candi Penataran, Candi  Tikus, Candi Sawentar, dan Candi Bujang Ratu. Termasuk Candi Jabung yang berada di wilayah Kabupaten Probolinggo. Dikisahkan, beberapa bulan setelah dinobatkan menjadi raja, Hayam Wuruk berniat mengunjungi wilayah kekuasaannya di timur pulau Jawa. Niatan ini muncul setelah Hayam Wuruk mengadakan semedi. Di dalam semedinya itu ia melihat suatu daerah yang potensial untuk  di kembangkan. Daerah tersebut berada di timur ibu kota Majapahit. Diutarakanlah rencana ini kepada Patih Gajah  Mada. Patih yang terkenal dengan sumpah Palapanya itu...

MASYARAKAT 5.0 (SOCIETY 5.0)

Apa itu Masyarakat 5.0? Definisi: "Masyarakat yang berpusat pada manusia untuk menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan sistem yang sangat mengintegrasikan ruang dunia maya dan ruang fisik." Masyarakat 5.0 diusulkan dalam Rencana Dasar Sains dan Teknologi ke-5 sebagai masyarakat masa depan yang harus dicita-citakan oleh Jepang. Ini mengikuti masyarakat berburu (Masyarakat 1.0), masyarakat pertanian (Masyarakat 2.0), masyarakat industri (Masyarakat 3.0), dan masyarakat informasi (Masyarakat 4.0). Mencapai Masyarakat 5.0 Dalam masyarakat informasi (Masyarakat 4.0), berbagi pengetahuan dan informasi lintas bagian tidak cukup, dan kerja sama itu sulit. Karena ada batasan untuk apa yang dapat dilakukan orang, tugas menemukan informasi yang diperlukan dari meluapnya informasi dan menganalisanya adalah suatu beban, dan tenaga kerja serta ruang lingkup tindakan dibatasi karena usia dan berbagai tingkat kemampuan. Juga, karena...