Langsung ke konten utama

Renungan Maulid Nabi Muhammad SAW




Ya Nabi
Keselamatan atas engkau
Wahai sang utusan
Keselamatan atas engkau
Wahai sang kekasih Allah
Keselamatan atas engkau

Aku tertunduk malu atas kesombongan diri
Yang lalai dan lelah mengikuti jejakmu
Acapkali merasa berat dan penat
Tak jarang merasa hebat dan kuat
Atas apa yang Dia titipkan
Hanya sekedar titipan!

Harga diri dibeli demi sebuah citra diri
Haus akan Jabatan dan kekuasaan
Yang hakekatnya hanyalah fatamorgana
Kami berlomba mengejar dunia!

Ya Nabi
Engkau terpuji bukan karena duniawi
Engkau disegani bukan karena gengsi
Engkau hadir membawa tauladan
Al-Amin gelar yang disematkan

Ya Nabi
Engkau maksum namun tak lepas mohon ampun
Engkau tak ujub tak pernah berhenti sujud
Kami yang tak seberapa bahkan bermandi dosa
Seringkali menunda bahkan lupa akan-Nya
Akan perintah-Nya
Akan larangan-Nya

Betapa ringannya kami melangkah untuk kemaksiatan
Sangat berat untuk kemaslahatan serta kebaikan
Siapakah sebenarnya kami?
Manusiakah?
Atau sekedar kamuflase?

Kami malu ya Rosul
Di tengah semua menyembah dunia
Engkau berdoa "Miskinkan hamba"
Saat semua terlena akan harta
Engkau ajarkan selalu mengingat asma-Nya
Kami lagi-lagi lupa!
Manusiakah?

Ya Nabi
Entah bagaimana kami akan diampuni
Ya Habiballah
Ya Muhammad

Engkau, Muhammad, menunjukkan kepada kami kepatuhan, kesetiaan, hak dan kebenaran

Engkau mengajarkan belas kasih, hati nurani, keadilan, kebajikan dan kesabaran

Tidak pernah permasalahkan perbedaan dengan toleransi dalam teladan kehidupan

Perilaku nyata yang engkau sajikan
Bukan pencitraan untuk sebuah pengakuan
Karena Engkau diturunkan untuk menyempurnakan tidak sekedar mengajarkan

Ya, akhlaq, budi pekerti
Kami bahagia atas lahirmu yang memberikan syafaat untuk keselamatan

لَوْلَاكَ لَمَا خَلَقْتُ الْأَفْلَاك
(-Laulaka lama kholaqtul Aflak-) 

Jika engkau tidak ada, Aku tidak akan mmenciptaka alam semesta -  Hadis Qudsi

Semoga engkau tidak pernah membiarkan kami menyimpang dari jalanmu dan dari sunnahmu walau sesaat

Allahumma sholat 'ala sayyidina Muhammad

Peci identitas santri,
Jangan lupakan Jati diri.
Karena karya santri,
Membangun Negeri.

12 Robiul Awal Tahun Gajah

MJB


Komentar

Postingan populer dari blog ini

'Kitab' Sutasoma, Asal Muasal 'Bhinneka Tunggal Ika'

Kakawin Sutasoma - Indonesia Space Research Mungkin masih banyak di antara kita yang belum mengenal betul asal muasal Bhinneka Tunggal Ika, sebuah slogan yang fenomenal dan selalu menjadi rujukan serta pengingat kita untuk tetap bersatu dalam keberagaman bangsa ini. Dalam artikel kali ini, saya telah mengutip dari berbagai referensi yang mengupas tentang Asal Muasal Bhinneka Tunggal Ika. Enjoy Reading Everyone...! Indonesia punya semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika' yang memiliki arti 'berbeda-beda tetapi tetap satu'. Semboyan itu menjadi moto bangsa Indonesia yang melambangkan persatuan di tengah keberagaman Indonesia. Sebenarnya frasa 'Bhinneka Tunggal Ika' telah tercipta jauh sebelum Indonesia merdeka. Bahkan penciptanya pun bukan seorang pejuang kemerdekaan. 'Bhinneka Tunggal Ika' adalah sebuah frasa yang terdapat dalam Kakawin Sutasoma. Kakawin sendiri berarti syair dengan bahasa Jawa kuno. Kakawin Sutasoma merupakan karangan Mpu T...

CANDI JABUNG: PENINGGALAN RAJA HAYAM WURUK, RAJA MAJAPAHIT

RAJA Hayam Wuruk yang bergelar Sri Raja sanagara naik takhta kerajaan Majapahit di usia belia, yakni 16 tahun. Informasi yang di himpun dari berbagai sumber menyebutkan, Empu Prapanca dalam kitabnya Negarakertagama mengatakan wilayah Majapahit sangat luas. Pada masa Hayam Wuruk, kebudayaan dan kesusastraan berkembang pesat. Sejumlah candi sebagai tempat pemujaan atau peribadatan  di bangun. Misalnya, Candi Penataran, Candi  Tikus, Candi Sawentar, dan Candi Bujang Ratu. Termasuk Candi Jabung yang berada di wilayah Kabupaten Probolinggo. Dikisahkan, beberapa bulan setelah dinobatkan menjadi raja, Hayam Wuruk berniat mengunjungi wilayah kekuasaannya di timur pulau Jawa. Niatan ini muncul setelah Hayam Wuruk mengadakan semedi. Di dalam semedinya itu ia melihat suatu daerah yang potensial untuk  di kembangkan. Daerah tersebut berada di timur ibu kota Majapahit. Diutarakanlah rencana ini kepada Patih Gajah  Mada. Patih yang terkenal dengan sumpah Palapanya itu...

MASYARAKAT 5.0 (SOCIETY 5.0)

Apa itu Masyarakat 5.0? Definisi: "Masyarakat yang berpusat pada manusia untuk menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan sistem yang sangat mengintegrasikan ruang dunia maya dan ruang fisik." Masyarakat 5.0 diusulkan dalam Rencana Dasar Sains dan Teknologi ke-5 sebagai masyarakat masa depan yang harus dicita-citakan oleh Jepang. Ini mengikuti masyarakat berburu (Masyarakat 1.0), masyarakat pertanian (Masyarakat 2.0), masyarakat industri (Masyarakat 3.0), dan masyarakat informasi (Masyarakat 4.0). Mencapai Masyarakat 5.0 Dalam masyarakat informasi (Masyarakat 4.0), berbagi pengetahuan dan informasi lintas bagian tidak cukup, dan kerja sama itu sulit. Karena ada batasan untuk apa yang dapat dilakukan orang, tugas menemukan informasi yang diperlukan dari meluapnya informasi dan menganalisanya adalah suatu beban, dan tenaga kerja serta ruang lingkup tindakan dibatasi karena usia dan berbagai tingkat kemampuan. Juga, karena...