Pertamakali nonton Trailer Mile 22 di youtube, saya
langsung excited untuk segera nonton di bioskop dan ini tidak hanya
terjadi pada saya namun terjadi pada kebanyakan orang Indonesia lainnya karena keterlibatan
aktor Indonesia dalam film Hollywood. Memang, bukan yang pertama kali aktor
Indonesia terlibat dalam proyek Hollywood. Namun, film Mile 22 ini merupakan
yang pertama kali menempatkan aktor Indonesia dalam leading role
keduanya setelah Mark Wahlberg.
Awalnya saya hunting ticket nonton Mile 22 di Surabaya.
Ternyata ticketnya full-booked hanya tersisa di Grand City Surabaya dan di
posisi tempat duduk yang kurang strategis alias di raw depan, sedikit kecewa, tapi
karena sudah kebelet nonton dan penasaran sama filmnya akhirnya dibeli
juga itu tiket sisa. Nah kawan, kalau begitu sekarang kita fokus sama cerita di
filmnya ya.
Dok. STX
Films
Menurut saya ini ide cerdas sutradara Peter Berg bikin
alur cerita unik yang di luar kebiasaan walapun terkesan loyo karena banyak
plot yang ngambang, jadi terasa membosankan karena kelamaan bingung (hahaha)
namun tetap apresiasi karya yang membanggakan ini.
Jadi, film ini bercerita soal sebuah unit taktis
elit yang disebut Overwatch. Tim beranggotakan 7 orang ini dipimpin
sama James Silva (Mark Wahlberg)
dan Alice Kerr (Lauren Cohan). Unit ini beroperasi dengan mengabaikan hukum,
supaya bisa menjaga Amerika dari ancaman. Mereka punya misi terbaru untuk
mengangkut pencari suaka yang juga aset intelijen asing dengan informasi
penting bernama Li Noor (Iko Uwais).
Misi pasukan Overwatch diawali di sebuah rumah. Rumah
itu nampaknya diisi sama para teroris asal Rusia. Pasukan Overwatch
kemudian menyerang rumah itu beserta isinya. Mereka menyandera para
"teroris" dan berusaha mengambil data serta benda yang disimpan dalam
brankas. Sampai pada akhirnya terjadi baku tembak dan pengeboman rumah tersebut
untuk menghilangkan jejak. Dan disana juga terlihat bahwa Mark Wehlberg yang
berperan sebagai Silva membunuh seorang anak muda Rusia. Sebelum peluru itu ditembakkan
ke arah anak muda Rusia tersebut, dia mengancam bahwa Silva akan menyesal
karena membunuhnya.
Sejak kejadian
itu 16 bulan kemudian, diceritakan tim Overwatch lagi ada di Indocarr, sebuah
negara di Asia Tenggara. Di sana mereka sedang melakukan misi untuk mengambil
sebuah bahan peledak super berbahaya yang hilang, yang mereka sebut "fear
powder".
Misi terbaru
mereka, adalah untuk mengawal seorang informan kunci dalam sebuah misi penting.
Mereka harus mengantar Li Noor (Iko Uwais) ke bandara dalam jarak tempuh 22
mil dalam kurun waktu 90 menit dari kedutaan Amerika ke pesawat militer yang
sudah menunggu.
Meskipun plot yang loyo dan membingungkan tidak berarti
buruk, hanya saja terlihat biasa. Bisa jadi karena dari awal cerita belum
sukses menawarkan aspek kisah yang menarik. Sepertinya, Peter Berg seakan
memfokuskan pada sosok aktor Indonesianya, Iko Uwais.
Yang buat saya bangga adalah, dalam film Mile 22
terdapat penggunaan bahasa Indonesia di beberapa adegan. Soalnya, jarang sekali
ada film Hollywood menggunakan bahasa Indonesia dengan porsi yang cukup banyak.
Thanks Sir Peter Berg.
Dok. STX
Films
Film ini tergolong tidak biasa memang, sayangnya, hal
itu seakan terasa ganjil. Soalnya, film Mile 22 diceritakan berlatar di Asia
Selatan dengan sebagian besar cameo-nya berwajah ras Mongolid, tapi
bukan wajah Indonesia. Ganjilnya ketika terdapat backsound dari pasukan
polisi yang berbahasa Indonesia. Sedangkan, wajah para polisinya bukan wajah
Indonesia dan bukan berada di Asia Selatan (PHP nih).
Sensasi pertarungan intens yang luar biasa menegangkan belum terlihat kongkrit. Bahkan Mark Wahlberg hampir tidak pernah adu jotos secara fisik. Padahal Mark sebenernya bagus buat adegan pertarungan jarak dekat, tapi sayangnya dia hanya dikasih peran sebagai seorang penembak jitu.
Adegan pertarungan yang sedikit menghibur malah datang dari sosok Lauren Cohan. Di sini Lauren memiliki satu scene yang cukup menghibur karena adegan pertarungannya cukup intens. Selain Lauren Cohan yang menyodorkan adegan adu jotos ya siapa lagi kalau bukan Iko Uwais.
Nilai Positifnya adalah, hal itu mendongkrak Indonesia
menjadi lebih dikenal dunia. Begitu juga dengan keberadaan Iko Uwais yang
sekaligus mengenalkan seni bela diri pencak silat ke dunia. Namun di sisi lain,
penggunaan Bahasa Indonesia di film ini seakan kurang cocok. Soalnya, tidak
sesuai latar dan deskripsi filmnya.
IKO UWAIS YANG MEMUKAU
Untungnya,
di sela-sela plot yang loyo dan adegan aksi yang kurang memuaskan, muncul Iko Uwais yang berhasil memukau penonton. Aksi
Iko bertarung dengan gaya khas pencak silat, berhasil bikin adegan aksi di film
ini jadi berkali lipat lebih baik.
Iko Uwais sudah dikenal sebagai aktor martial art
Indonesia yang tengah go international. Hal yang jadi inspirasi para
aktor-aktris Indonesia untuk memperbaiki kualitas akting. Apalagi, Iko jadi leading
role kedua sebagai agen mata-mata bernama Li Noor. Dia berhasil menampilkan
aksi secara maksimal.
Iko
lagi-lagi ngasih penonton penampilan bertarung ala Iko yang mamuaskan. Walaupun
hanya ada 2 scene dimana Iko bertarung, tapi 2 scene itu worth it banget. Keren
Abis guys!
Di sela-sela
adegan aksi yang didominasi cuman sama tembakan senapan dan ledakan bom, Iko
berhasil ngasih kesegaran dengan adegan baku hantam fisik yang berdarah-darah.
Sesuatu yang emang kita cari banget di genre action thriller sebenernya.
Yang sangat
membanggakan lagi guys, Iko juga jadi koreografer buat adegan-adegan aksi yang
ada dalam film ini loh. Membanggakan kan? Memang adegan aksi Iko di sini tidak
sebrutal di The Raid. Jadi adegannya masih cukup aman buat kalian yang tidak
kuat sama adegan gore.
Film ini juga dibintangi oleh Mark Wahlberg sebagai
James Silva. Boleh diakui, meski Wahlberg jadi pemeran utama, aksinya boleh
diadu dengan Iko. Yap, kalian bakal bisa nilai kalau Iko lebih menarik
perhatian dibandingkan Wahlberg.
Selain itu, ada Lauren Cohan sebagai Alice Kerr dan
Ronda Rousey sebagai Sam Snow. Keduanya berhasil mencitrakan diri sebagai agen
cewek yang badass. Enggak hanya punya tampang penuh pesona, aksinya di film Mile
22 bikin kalian salah fokus. Ditambah, ada Lee Chae-rin alias CL, mantan
personel girl band 2NE1. Maknyuuss pokoknya!
Visual yang ditampilkan layaknya film-film agen
rahasia lainnya. Kurang terlihat efek visual yang bombastis. Meski begitu,
masih ada beberapa adegan dengan efek yang bikin kalian berkata “Wow”.
Sedangkan efek suara juga tidak ada yang terasa spesial. Namun, bukan berarti tidak
bagus. Sebenarnya, daya tarik utama film Mile 22 adalah keberadaan Iko
Uwais. Yes It is true.
Kabarnya, film ini bakal dibikin trilogi. Karena di
akhir Film semua Tim Overwatch banyak yang gugur kecuali Silva alias Mark
Wehlberg, di adegan tersebut Silva merasa dibodohi dan tertipu oleh Li Noor
alias Iko Uwais, sepertinya akan ada pembalasan dari Silva kepada Li Noor atau
sebaliknya mereka bisa jadi menjadi satu tim. Entahlah! Jadinya, buat kalian
penggemar film laga, mata-mata, pasukan khusus, dan penggemar Iko, kalian harus
nonton film ini.
x
Komentar
Posting Komentar