Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Menguak Stereotip Gender dalam Refleksi Nilai Nasionalisme

Heroisme  lekat terasa dalam moment sejarah perjuangan Indonesia ketika kita  flashback  72 tahun silam. Pertumpahan darah dan perjuangan pantang menyerah merebut kemerdakaan dan martabat bangsa menjadi tujuan mulia para pemuda dan pejuang terhormat negera kita. Setiap tetes darah dan keringat yang menorehkan makna  ghirroh  arti sebuah perjuangan dan pengorbanan untuk menjemput kebebasan di ambang asa, yang dewasa ini mulai pudar tercermin dalam jiwa dan raga pemuda-pemudi penerus estafet kepemimpinan bangsa Indonesia. Proses kemerdakaan tidak pernah luput dari keterlibatan dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat termasuk perempuan, yang dipersepsikan sebagai kaum lemah ( subordinate group ). Masih segar dalam ingatan nama pahlawan wanita yang dengan gigih memperjuangan nasib bangsa dan perempuan memproklamirkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan yang dalam dalam istilah popular kita sebut “Women’s Equality and Empowerment”. Ya, mereka adalah Ibu ...

SINERGITAS MULTI-PERAN “OMG” (ORANG TUA, MURID DAN GURU) DALAM PENGUATAN PEMBELAJARAN

                                                           Sosok Kakak Perempuan, Istri, Ibu dan Guru yang Kuat. (doc/pribadi) Mujiburrohman mujiburrohman6@gmail.com Sumba Barat, NTT merupakan bagian timur dari Indonesia dengan segudang keindahan potensi alam yang memanjakan mata yang menatapnya, tak heran jika Sumba Barat dengan Nihiwatu-nya mampu meraih penghargaan dunia sebagai Hotel dan Resort Terbaik pada tahun 2016 lalu dan tahun 2017 versi Majalah Travel+Leisure. Namun ironisnya prestasi itu berbanding terbalik dengan fakta Indeks Pembanguan Manusia (IPM) yang ada di provinsi NTT sebesar 63,13 masih berada di bawah rata-rata Nasional yakni 70,18 pada tahun 2016. Hal ini tidak lain dipengaruhi oleh tidak meratanya akses terhadap kualitas pendidikan ( quality education ) . Menurut hemat penulis, permasalahan terse...