Jika kita mengira semua kesuksesan yang diperoleh adalah hasil dari jerih payah kita semata Jika kita mengira masa depan hanya sekedar mengejar bahagia Benarkah definisi bahagia kita atau hanya fatamorgana? Jika dan maka pernahkah kita berpikir sosok berharga yang paling berperan dalam menuntun kita untuk menggapai itu semua? Yang karenanya tak selalu hadir secara fisik membantu mengerjakan tugas-tugas Lantas kita berhak mengacuhkan balas? Yang mengorbankan jiwa raga untuk kehidupan kita anak tersayangnya Ia adalah IBU Ummi Madrasatul Ula Sekolah dan Pendidikan pertama setiap hamba Keberhasilan sebuah cita karena cintanya Kualitas dan totalitasnya berbuah kesuksesan Do'a dan air matanya hanya untuk buah hatinya Tangisan lirih meminta kepada Tuhan semata bahkan bukan untuk dirinya melainkan untuk kita Pelita jiwanya. Kasih Ibu tak bertepi dan tak tergantikan Cinta anak dibatasi oleh kesibukan dan pencapaian Tak jarang kita melawan dan mengacuhkan...
Blog pribadi untuk terus berbagi dan menebar inspirasi sebagai wadah berekspresi mengejawantahkan gagasan dan ide dalam pikiran "Aspire to inspire as required"