Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

JIKA (UNTUKMU IBU)

Jika kita mengira semua kesuksesan yang diperoleh adalah hasil dari jerih payah kita semata Jika kita mengira masa depan hanya sekedar mengejar bahagia Benarkah definisi bahagia kita atau hanya fatamorgana? Jika dan maka pernahkah kita berpikir sosok berharga yang paling berperan dalam menuntun kita untuk menggapai itu semua? Yang karenanya tak selalu hadir secara fisik membantu mengerjakan tugas-tugas Lantas kita berhak mengacuhkan balas? Yang mengorbankan jiwa raga untuk kehidupan kita anak tersayangnya Ia adalah IBU Ummi Madrasatul Ula Sekolah dan Pendidikan pertama setiap hamba Keberhasilan sebuah cita karena cintanya Kualitas dan totalitasnya berbuah kesuksesan Do'a dan air matanya hanya untuk buah hatinya Tangisan lirih meminta kepada Tuhan semata bahkan bukan untuk dirinya melainkan untuk kita Pelita jiwanya. Kasih Ibu tak bertepi dan tak tergantikan Cinta anak dibatasi oleh kesibukan dan pencapaian  Tak jarang kita melawan dan mengacuhkan...

SYURGA DUNIAKU

Hujan lebat mengguyur perjalananku Saat ku putuskan menerjang malam ditemani sang hitam Surabaya, Pasuruan dan Probolinggo saksi gemercik air membasahi Kantuk, Lelah dan Penat mulai menguasai Namun air hujan tak membiarkan itu terjadi Bentar yang padat kendaraan mengantri Seorang Bapak terjatuh dari sepeda motor Beberapa jirigen BBM nampak berhambur di jalanan licin dan berlumpur Ya, karena pengendara kecil seperti kami tak lepas dari diskriminasi badan besar roda empat yang egois Banyak lewat dan hanya melihat Akupun tak kuat hanya menatap Kuputuskan menghentikan sang hitam dan berbuat. Roda sang hitam terus menyusuri tepi yang tak kenal sepi Sampai terhenyak pandangan menatap Tersaji Roda dua yang tersayat selepas dimangsa pelari cepat beroda empat Mataku memburu siapa pengendali yang terlibat Mataku tertegun menatap sesosok jasad tergeletak Kembang kempis nafas terlepas Hanya harap semoga masih ada esok yang didapat Paiton berdarah Di belahan bumi neger...

SELF

Oleh Mujiburrohman Kalamu hadir dalam alpaku Rasa yang tersimpan dalam sembilu Tak mampu daya beradu Karenanya bayangan semu . Asa itu pergi datang kembali Riak menyeruak dalam bait hati Diri yang aku sendiri tak mengerti Apakah diri adalah aku? . Buih di ruang luas terus menyeru Mengejar berkejaran lepas buas Apa dan bagaimana diri seharusnya nampak dan bergerak Seakan diri tak lagi dirinya sendiri . Haruskah diri berkamuflase hati Atau diri berdiri tegak di atas pribadi yang hakiki? . Paiton, 16 Desember 2018 . #mujiburrohman #MujibAdventures